Hari
itu ulang tahunku. Hari yang menjadi awal kehancuran persahabatanku
dengan kedua orang sahabatku tercinta, Poppy dan Wawan. Kami bertemu dan
menyatu karena cinta, namun cinta pula yang membuat kami akhirnya
berpisah dan tak lagi peduli satu sama lain. Oh, cinta ternyata bisa
juga menghempaskan persahabatan kami.
Pagi yang indah, diantara aku, Poppy dan Wawan.
“ Selamat ultah, Regina.” Wawan mengecup
keningku lalu menyerahkan kado mungil. Poppy menyusul dengan senyum
manisnya. Dia memelukku dan mencium pipiku.
“ Selamat ultah ya, sayang.” Ucapnya seraya menyerahkan kado.
“ Makasih teman-teman, aku bahagia
karena kita masih bisa akrab hingga sekarang. Meski kita sama-sama
kerja, kita tetap saling mengingat satu sama lain..”
“ Jangan khawatir, Regina. Persahabatan kita akan selalu abadi, iya kan, Pop?” Poppy mengangguk.
“ Walau kita sudah menikah, kita tetap
harus saling kontak dan