Tapi sampai layu senyumku
Sekali pun ku tak pernah merasakannya
Mengapa pula ada derita Kau ciptakan?
Tapi sampai kering air mataku
Aku sudah tak bisa menangis
Beginikah.. Kau pilihkan takdir untukku?
Menangis darah, memohon belas kasihmu
Serak sudah suaraku
Maka giliran hatiku yang berteriak
Menyuarakan kepedihanku
Telah kering air mataku
Tak mampu lagi ku tangisi hidupku
Terlalu berat beban deritaku
Sampai kapan, ku harus begini?
********************
Air mataku bagai tetes air embun…
yang hanya jatuh bila sang bintang pergi meninggalkan malamnya
)|(
sedihku bagaikan mega…
yang hanya bersinar dalam waktu sekejap
menyambut sejuta kilauan bintang yang akan menyinarinya
)|(
dan senyumku bagai matahari…
yang selalu terpancar sepanjang hari
membiaskan cahayanya untuk semua orang
dan makhluk Allah di muka bumi…
**** by: Nasrudin R